Rabu, 14 Mei 2008

Perjalanan menuntut ilmu dari Pulau Bunyu - Samarinda

Sesuai dengan kondisi yang anak SMA N 1 Bunyu alami. Masa-masa sulit ketika akan meninggalkan kampung halaman demi menuntut ilmu kepulau sebrang.

“Sudah takdir ilahi, menguji keimanan
Walaupun pahit berpisah, tabahkanlah hatimu
Selamat tinggal, ayah dan ibu
Relakan kepergianku….”

PelabuhanTidung Bunyu, Dermaga jam 15.00 WIT
Kucium tangan ayah dan ibuku serta adikku diruang tunggu Dermaga Tidung, Bunyu. Senyuman manis berpadu dengan mata yang berkaca-kaca menghiasi wajahku. Kutatap satu persatu wajah orang-orang yang kucintai. Sepertinya, belum lama kita hidup bersama, kini harus berpisah lagi. Kutabahkan hatiku, kutahan airmata yang mendesak ingin segera keluar, lalu ku lambaikan tangan dan kujinjing tasku menuju menaiki Speed boat. Dari balik kaca Speed boat masih kulihat ayah, ibu dan adikku memandang kearahku. Tampaknya mereka tak ingin kehilangan kesempatan detik-detik terakhir menjelang kepergianku menuju pulau sebrang. Hingga akhirnya ketika Speed yang aku tumpangin melepaskan ikatan talinya dari Plabuhan, merekapun membalikkan badan dan keluar dari ruang tunggu. Ayah, ibu, adikku…….relakan kepergianku. Sebelum Speed boat melaju menuju tanjung selor, kusempatkan mengirim sebuah sms permohonan do’a dan ucapan terimakasih kepada mereka. message sent. Bismillah……Kurapikan tempat duduk dan barang bawaanku, dan speed pun melaju ke arah tujuan, meninggalkan kampung halamanku ter’cinta’.

“Kumohon, restumu ayah….kumohon restumu ibu….
Untuk memulakan perjalananku ini
Pergiku untuk menuntut ilmu, menuju citaku yang satu…
“ILmu akhirat wajib dipelajari, bekalan untuk bertemu ILahi…
ILmu duniawi boleh dicari, panduan hidup untuk berbakti…”

DiSpeed, pikiranku masih terpaku akan indahnya hari-hari dimana aku bisa berkumpul dengan keluarga, berdiskusi, rekreasi, sampai bertengkar dan bermain bersama adikku. Rasanya kebersamaan itu ingin kuulang kembali. Kusadari, menuntut ilmu terkadang memang butuh pengorbanan dan kesungguhan. Pengorbanan untuk meninggalkan kampung halaman dan berpisah dari orang-orang yang dicintai. Mudah-mudahan kepergianku kali ini benar-benar diiringi niat yang tulus ikhlas demi menuntut ilmu. Dimana dengan ilmu itu aku akan bisa lebih bermanfaat bagi orang lain dan juga diriku sendiri. Amien. Aku teringat dengan sebuah kalimat yang diajarkan ustadzahku dipesantren dulu : KHOIRUNNAAS ANFA’UHUM LINNAAS (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfa’at untuk sesamanya). Dengan bekal ilmu, mudah-mudahan aku bisa mengamalkan ajaran ustadzahku itu. Amien…

“Ayah dan ibu…aku merayu…
Kepergianku jangan dirindu..
Kepulanganku jangan ditunggu..
Kerana syahid idamanku..”

Meskipun aku tidak yakin apakah aku akan mampu dengan mudah mengucapkan kata-kata itu didepan ayah dan ibuku. Entahlah, apakah aku benar-benar berharap untuk tidak akan kembali kekampung halaman, ataukah aku sudah benar-benar siap mengidamkan ‘Syahid’?. Tapi yang jelas,aku menjadi bersemangat untuk semakin melaju. Aku semakin mantap meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu dipulau sebrang. Meski bayangan wajah orang-orang yang kucintai tak bisa kuhapus dari memori, bahkan tak terasa air mata mulai mengalir dipipi. Tapi tekadku sudah bulat. Kulayangkan pandangan mataku kearah jendela Speed. pulau indah Bunyu itu sudah tak lagi nampak. Berganti dengan Tarakan, Dan sebentar lagi aku akan Samapi di Plabuhan Tanjung selor. Sadarlah, aku sudah terlanjur pergi jauh. Apalagi yang kucari? apalagi yang kukejar? jika bukan cita-cita tinggi. Suara-suara ustadzku dipesantren yang mengajarkan hadits-hadits tentang keutamaan menuntut ilmu terngiang-ngiang ditelingaku. “orang yang bersungguh-sungguh menuntut ilmu, itu termasuk fii sabiilillah” begitu perkataan ustadzahku. Yah,jihad fiisabiilillah adalah jalan yang seharusnya ditempuh dan mati syahid sebagai cita-cita tertinggi adalah dambaan setiap muslim sejati.

“Dari jauh salam kukirim..
Untuk semua yang kutinggalkan…
Air mata jangan diteteskan…
Do’a restu yang kuharapkan…
Kepada Allah Rabbul izzati, hamba yang lemah minta dikasihi.”

Tibanya aku di tanjung selor aku dan rombangan kami bersiap-barsiap menuju ke Samarinda, dengan mobil father yang kami tumpangin pun datang menjeput di Plabuhan Tanjung selor, mobil melaju menuju ke warung makan ( sebelum jalan panjang kami rombingan makan di warung "bulungan Indah") ,dan trus ke samarinda Untung aja aku gak sendirian, rombongan kamipun bercerita lucu-lucu candatawa untuk menghilangkan rasa sedih yang kami semua mengalaminya. Kota,kabupaten,kecamatan,perdesaan,perkampungan, dan hutan kami lewati satu - persatu menuju ke kota samarinda.

Akhirnya….sampailah di kota Samarinda. Air mataku telah mengering. Wajahku kembali cerah. Hatiku sudah mantap. Sekarang, aku sudah sampai ditempat tujuan. Disinilah aku harus bersungguh-sungguh menimba ilmu. Ilmu agama, maupun ilmu-ilmu lainnya sebagai bekal perjalanan hidup didunia dan diakhirat nanti. Sekali lagi kata-kata mutiara yang diajarkan ustadzahku terngiang ditelinga :
MAN YAZDAD ‘ILMAN, WA LAM YAZDAD HUDAN, LAM YAZDAD ILLAA BU’DAN
“Barang siapa yang bertambah ilmunya, namun tidak bertambah petunjuk (Allah) kepadanya, maka sesungguhnya tidak ada yang bertambah kecuali hanya SEMAKIN JAUH (dari Allah).”
Sambil menunggu tempat kami, kantor perwakilan bulungan, tak lupa kupanjatkan do’a, agar senantiasa diberi petunjuk sehingga ilmu yang nanti aku dapatkan tidak justru semakin menjauhkan diriku dari pada –Nya.
ALLAHUMMA INNII A’UDZUBIKA MIN ‘ILMIN LAA YANFA’, WA QOLBIN LAA TAKHSYA’, WA NAFSIN LAA TASYBA’, WA DU’AAIN LAA YUSMA’
ALLAHUMMA ANFA’NII BIMAA ‘ALLAMTANII, WA ‘ALLIMNII BIMAA YANFA’UNII, WARZUQNII ‘ILMAN YANFA’UNII
ALLAHUMMA INNI AS’ALUKA RIZQON THOYYIBAN WA ‘ILMAN NAAFI’AN WA ‘AMALAN MUTAQOBBALAN
RODLIITU BILLAHI ROBBA, WABIL ISLAAMI DIINA, WA BI MUHAMMADIN NABIYYA WA RASUULA. ROBBII ZIDNII ‘ILMA, WARZUQNII FAHMA,…..
AMIIN…….


Vidio ini adalah sewaktu perjalan dari Tanjung selor menuju ke Kota Samarinda, canda tawa kami untuk menutupi rasa sedih:
selamat menikmati vidio ini,




Kisah di atas yang di alami dari admin // azay..!!

0 komentar:

Tidak diperkenankan mereproduksi seluruh maupun sebagian tampilan dan/atau isinya dalam bentuk maupun media apapun tanpa ijin tertulis dari Anak Sma N 1 Bunyu. Website ini di buat memperkenalkan para alumni-alumni SMA N 1 BUNYU